Kamis, 30 Juni 2016

KeTIKA Para BANKIR PENSIUN dini

Bulan Agustus 2015 lalu saya diundang untuk mengisi seminar di sebuah bank swasta ternama di Indonesia. Sejak berhijrah meninggalkan riba, saya harus mulai memilih acara apa yang pantas saya isi. Gak semua disikat dan diembat hehe.. beberapa kali saya menolak mengisi seminar di bank karena temanya yang gak sreg di hati, seperti memberi motivasi untuk bagian kredit dan pelayanan agar mencapai target yang ditentukan! wataaaww… hehe, masak saya yang sering ngajak orang meninggalkan riba, sekarang justru memberi motivasi kepada mereka yang menawarkan riba.. nabrak dong! hehe..

Kalau seminar untuk para pensiunan bankir saya masih mau berangkat mengisi, ini ladang saya untuk bisa syiar secara halus disana. Walaupun mereka bankir, ketika pensiun mau memulai usaha saya tegas mengajarkan jangan pernah utang ke bank! hahaha.. eh malah ada beberapa yang japri tuh usai acara, mereka setuju untuk tidak utang ke bank. Sampai sekarang saya masih rutin mengisi seminar untuk calon pensiunan di beberapa bank BUMN.

Naah waktu seminar di hotel Santika Jogja waktu itu gantian saya yang kaget waktu masuk ruangan, ada 38 orang yang wajahnya masih segar bugar, belum ada yang ubanan seperti usia pensiun pada umumnya yang berkisar 55 tahun.

“Lhoo.. masih muda semua?! gak salah ini mau pensiun dini??” saya membuka acara untuk mencairkan suasana.
“benerrr… betuuul…” jawab mereka bersahutan sambil tertawa
“emang gak enak ya kerja di bank? masih seger-seger begini sudah keluar.. Kan gaji dan bonusnya gedee!” lanjut saya,
akhirnya suasana langsung cair saat ini..

Ternyata mereka adalah karyawan yang mengambil program pensiun dini, usia mereka dari 32 tahun sampai 40 tahun, bank ini baik hati membuatkan program pendampingan sebelum pensiun dini, dan diarahkan mereka membuka usaha sendiri.

Saya memulai materi seminar dengan tema entrepreneur, saya kasih contoh puluhan bisnis real yang ada di sekitar agar menarik perhatian, bahwa di luar sana banyak orang-orang kreatif yang bisa survive dengan membuka usaha sendiri. Usia bukan hambatan, Colonel Sanders pun memulai KFC di usia 60an tahun, hingga meninggal di usia 93 tahun, apalagi ini umur 30-40 an tahun, jalan masih panjang, masih darah segar!

Ketika sesi tanya jawab saya bertanya alasan kenapa berhenti bekerja di bank ini, mayoritas menjawab ingin mandiri dan buka usaha sendiri, ada seorang ibu yang kelihatan lebih senior akan pulang ke Semarang dan memilih untuk mengelola warung siomay milik keluarganya yang sempat terbengkalai. Ada yang dari Jogja, mundur dari bank dan akan berbisnis kerajinan yang akan disupply ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Ada juga yang merintis bisnis laundry kiloan.. semua sudah punya rencana bisnis masing-masing, dengan meninggalkan pekerjaan di bank.

Seminar itu saya akhiri jam 3 menjelang Ashar dengan memberikan konsep HIDUP MANFAAT, bekerja yang bukan asal bekerja tapi mengejar manfaat, agar cita-cita ‘khairunnas anfa uhum linnas’ nya tercapai..

Benerkan memang kata Buya Hamka, kalau hidup sekedar hidup babi di hutan juga hidup.. kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja. Dan kita adalah manusia bukan babi.. juga monyet! maka kejarlah manfaat.. dapatkan kerja dan usaha yang berpahala.

Usai foto bersama saya pamit, beberapa peserta mengejar saya hingga lobby depan, mereka berbisik..
“mas tadi ada HRD-nya disana gak enak, alasan terbesar untuk resign sih karena takut dosa riba mas…”

ciiiyeeeee… ciyeee.. malu-malu akhirnya ngaku!

Salam mringis!
@Saptuari
https://www.facebook.com/groups/109438006059782/permalink/273148249688756/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih