Saatnya Berbisnis dengan Baik,dengan didasari kaidah ilmu Bisnis yang memadai, serta mau belajar dari orang yang telah berhasil Sukses adalah Hak Kita Bersama!
Senin, 14 September 2015
Sukses Menjadi Pelopor Kuliner Ayam Saus Pedas di Yogyakarta
Pengusaha Jamu Jawa Pertama di Indonesia
Talentanya meracik aneka tumbuhan dan tanaman obat menjadi jamu justru bersinar di tengah masa pendudukan Belanda yang serba terbatas dan prihatin. Sang suami yang tak kunjung sembuh pun akhirnya sembuh berkat jamu racikannya. Berawal dari kota Semarang, usaha jamunya masuk ke ibukota dan meluas hingga ke seluruh penjuru negeri.
Usahanya itu kini bernama PT. Nyonya Meneer yang telah dianggap sebagai ikon industri nasional jamu dan kosmetik tradisional terbesar dan tertua di Tanah Air.
Nyonya Meneer, perempuan keturunan Tionghoa kelahiran Sidoarjo tahun 1895 ini terlahir sebagai Lauw Ping Nio.
Usahanya itu kini bernama PT. Nyonya Meneer yang telah dianggap sebagai ikon industri nasional jamu dan kosmetik tradisional terbesar dan tertua di Tanah Air.
Nyonya Meneer, perempuan keturunan Tionghoa kelahiran Sidoarjo tahun 1895 ini terlahir sebagai Lauw Ping Nio.
Label:
jamu,
nyonya meneer,
pengusaha,
semarang
Kisah Sukses TIP TOP swalayan
Kebakaran itu Ternyata Cobaan
Saya lahir pada tahun 1933, di Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil orang tua mendidik saya dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah saya berlatar pedagang. Sejak saya kecil, ia juga mendidik saya untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan akhlaq berdagang.
Suatu saat tanpa disadari, ayah saya kurang mengembalikan uang pembeli. Tetapi pembeli itu diam saja dan berlalu. Lekas dipanggilnya orang itu. Sewaktu saya bertanya mengapa dikembalikan sisa uangnya sedangkan orang itu tidak tahu. Ayah menjawab, Allah Maha Tahu. Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani saya.
Sewaktu baru berumur 11 tahun, saya sudah diberinya sejumlah uang. “Kamu mau dagang apa, terserah,” ujarnya lembut. Setiap pulang “berdagang”, saya melaporkan pendapatan saya. “Berapa kamu dapat ? Bagus,” pujinya. Waktu itu saya berinisiatif menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, saya membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 km.
Saya lahir pada tahun 1933, di Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil orang tua mendidik saya dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah saya berlatar pedagang. Sejak saya kecil, ia juga mendidik saya untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan akhlaq berdagang.
Suatu saat tanpa disadari, ayah saya kurang mengembalikan uang pembeli. Tetapi pembeli itu diam saja dan berlalu. Lekas dipanggilnya orang itu. Sewaktu saya bertanya mengapa dikembalikan sisa uangnya sedangkan orang itu tidak tahu. Ayah menjawab, Allah Maha Tahu. Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani saya.
Sewaktu baru berumur 11 tahun, saya sudah diberinya sejumlah uang. “Kamu mau dagang apa, terserah,” ujarnya lembut. Setiap pulang “berdagang”, saya melaporkan pendapatan saya. “Berapa kamu dapat ? Bagus,” pujinya. Waktu itu saya berinisiatif menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, saya membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 km.
Jumat, 11 September 2015
Ngaji Bisnis "Marketing with GOD"
Bismillah,
Yukk, ngaji bisnis spesial bersama pengusaha sukses yang menebar manfaat untuk ummat, insyaa-Allah:
- Hari/Tanggal : Jum'at, 11 September 2015
- Jam : 20.00 - 22.00
- Tema : "Marketing with GOD"
- Bersama : Kang Auf "Direktur Ayam Geprek MBOK MORO"
- Tempat : di Teras Dakwah Nitikan Jogja (RSUD Wirosaban ketimurkurang lebih 400 meter, sampai jalan menurun ada perempatan masuk gang keselatan 75 m, mentok, kiri jalan)
Langganan:
Postingan (Atom)