Sabtu, 02 Februari 2013

Korupsi di Negeri ini


Bila anda hobi baca berita politik maka anda temukan banyak problematika di negri ini.
Mas media dipenuhi dng berita ttg pejabat yg korupsi, atau selingkuh atau berbuat kejahatan lainnya.
Di saat yg sama, sudah cukup banyak analisa dan solusi yg ditawarkan oleh para pengamat atau lainnya.
Walau demikian ttp sj kondisi negri kita masih bahkan seakan semakin runyam, dan susah mencari pemimpin yg handal, jujur dan adil?
Mungkin anda penasaran, mengapa kondisi negri ini bagaikan gali lubang tutup lubang, dan tiada habisnya.
Atsar berikut nampaknya tepat sekali untuk menggambarkan kondisi yg ada:


كَمَا تَكُونُونَ يُوَلَّى أَوْ يُؤَمَّرُ عَلَيْكُمْ»
Bagaimanapun kondisi kalian maka demikianlah model pemimpin yg akan memimpin kalian. ( al qudha'i dll)
Pemimpin kita adalah cerminan kita, maka janganlah kita menyalahkan cermin bila ternyata wajah kita nampak buruk.
Suatu hari saya berjumpa dng seorang mantan pejabat di negri ini, setelah banyak berkenalan dan cerita kesana kemari, beliau membuat perngakuan yg mengejutkan: dik, saya adalah seorang koruptor, saya mengakui perbuatan saya krn tdk ingin nambah dosa.
Namun saya korupsi krn diajari oleh masyarakat, sekolah dan keluarga.
Dulu semasa sekolah, di sekolah diizinkan nyontek, teman2 kagum bila saya bisa mencuri mangga tetangga.

Di rumah juga demikian, ayah acuh bila saya mencuri mangga tetangga, dan menganggapnya sbg hal wajar sbg kenalakan anak2.demikianlah pengakuan salah seorang oknum pejabat kita.

Pendek kata, sadarilah saudaraku: para koruptor, pemimpin kejam di negri ini terlahir dr masyarakat kita, masyarakat kitalah yg telah membentuk mental& karakter mereka.
Karena itu benahilah masyarakat agar terlahir pemimpin2 masa depan.
Suatu hari Nabi mendengar seorang wanita memanggil putranya: kemarilah nak, aku akan memberimu sesuatu. segera Nabi bertanya kepada wanita itu : apa yg akan engkau berikan kepadanya? Wanita itu berkata : sebiji korma, lalu ia menunjukkan kurma itu kepada beliau.
Kemudian Nabi bersabda: 

«أَمَا إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ
Ketahuilah bahwa andai engkau tidk memberinya sesuatu niscaya ucapanmu tadi dicatat sebagai satu kedustaan. (Abu Dawud)

Sekali lagi anda mungkin bertanya, darimana saya harus memulai, dan kapan akan berhasil?
Mulailah dari putra putri anda yg akan menjadi pemimpin2 negri ini di masa depan.
Dan proses ini insya Allah akan berhasil bila putra2 anda yg tlh anda didik dng baik yg memimpin negri ini.

sumber: Muhammad Arifin Badri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih