KPR ..apakah Kredit paka RIBA?
Ada empat cara orang punya rumah sendiri, nih rinciannya:
1. Faktor ketiban pulung/beruntung
Misal: Dibelikan orang tua, dapat warisan dari orang tua, menikah dengan anak tunggal yang bapaknya kaya raya dan menghibahkan seluruh hartanya, hehe.. Atau dapat undian hadiah rumah, kepilih jadi pemain bedah rumah TV, dapat dana hibah dari pemerintah, dapat bantuan dari luar negeri di lokasi bekas bencana, ikut transmigrasi, dan lain-lain, pokoknya gratiss.. tiss!
2. Menabung!
Yes ini cara paling tradisional, buat mereka yang punya tingkat kesabaran tinggi, hidupnya selow gak neko-neko. Sebulan nabung 5 juta, setahun dapat 60 juta, lima tahun dapat 300 juta, dah cukup untuk beli rumah dengan 2-3 kamar.
3. Nyicil membangun sendiri
Orang ini juga punya level kesabaran tinggi, tekad kuat menunda kesenangan demi punya rumah sendiri, kerja keras mewujudkan impian. Dalam setahun punya uang 100 juta misal belikan tanah, gak harus di tengah kota, dipinggiran malah tenang. Tahun kedua kumpul uang bikin pondasinya, tahun ketiga tabungan cukup untuk membangun temboknya, tahun ke empat memasang atap dan interiornya, tahun ke lima finishing halaman dan semua perlengkapan rumah. Mau masuk tahun ke 6 sudah ditempati, cash! Perjuangan panjang.. Pasti nikmat banget pas syukuran pindahan. Prinsip mereka gakpapa 5 tahun ngontrak dulu, daripada 20 tahun bayar cicilan bank.
4. Cara KPR.. Kredit Pakai Riba.. Eh! Bener gak sih kepanjangannya itu? Naah biar paham kamu baca ilustrasi di bawah ini. Intinya: Dalam Islam akad jual beli kredit dalam Islam itu boleh, tapi kalau sudah melibatkan akad hutang dengan kelebihan bayar, jadinya RIBA.. Yuk kita baca biar paham perbedaannya,
Materi ini saya dapatkan dari komunitas Syarea World, ada Ustadz Samsul Arifin pendiri komunitas Pengusaha Tanpa Riba yang menjelaskan detailnya.
SKENARIO KPR
-----------------------
SKENARIO PERTAMA
JUAL BELI KREDIT – HALAL!
By @SyareaWorld on Twitter
D= Developer perumahan
B = Bank
N = Nasabah
Naskah disederhanakan, hanya untuk illustrasi saja.
Pada suatu hari Nasabah (N) datang ke Bank (B):
“Bro.. Aku malu nih.. sudah nikah masih numpang di rumah mertua. Aku pengen punya rumah sendiri.. Cuma kalau cash uangnya belum kumpul semua. Bisa bantu kan bro?”
Dengan sigap B menjawab:
“Bisa lah.. Kita kan teman.. Tapi rumah pertama jangan gede-gede dulu ya Bro.. Biar selalu deketan sama bini..”
N: Cerdas juga lo Bro.. Iya.. Type 21 RSS juga boleh deh.. Yang penting keluar dari rumah mertua!
B: Oke.. Aku cariin dulu ya! Aku ada teman yang jualan rumah sederhana nih.. Katanya mau bantu Ummat agar bisa punya rumah…
N: Hebat banget die Bro.. Segera kabarin klo udah dapet ya Bro!
Beberapa saat kemudian Bank (B) datang ke Developer perumahan (D)
B: Bro.. Aku ada pesanan rumah nih.. Ada yang RSS type 21 gak?
D: Siap Bro.. Ada tuh.. Itu sudah ready stok!.
B: Berapa duit bro? BIasa bro, mau kujaul lagi…
D: Siyyap bos.. 100 juta, bungkus.. Klo ke orang lain aku kasih 120 juta bro..
B: Oke bungkus deh... Ini check tunai 100 juta ya Bro..
D: Siyyaap.. Ini sertipikat dan kunci-kuncinya.
B: Thank you ya Bro…
Keesokan harinya Bank (B) mengajak Nasabah (N) datang ke lokasi proyek.
B: Bro.. Ini rumah pesananmu.. Cocok?
N: Yess Bro.. Pas banget.. Berapa harganya Bro?
B: Cuma 120 juta..
N: Kan dah kubilang duitnya gak cukup Bro.. Aku Cuma ada 20 juta nih.. Gimana Bro?
B: Ya udah.. sini yang 20 jutanya. Sisanya biar ringan, cicil saja 20 bulan x. Rp 5 juta sebulan. Oke apa okeh?
N: Okeh banget bro.. Thank you berraat bro.. 5 juta sebulan mah ringan kalau gitu Bro..
B: Hmmm.. Sebentar.. Bro.. ini untuk jaga-jaga saja ya.. Agar kita bisa sama-sama masuk sorga. Boleh minta jaminan gak Bro atas utang 100 juta itu?
N: Iya.. ya.. biar gak ninggalin utang. Ini BPKB mobil ya Bro.. Nilainya 150 juta.
B: Siip.. Bungkuss..
N: Bungkus deh.. ini 20 jutanya sebagai uang muka ya Bro. Hehehe.. Maap gak ada amplop, pake kantong plastik...
B: Siip.. Kuterima 20 jutanya ya Bro.. Ini sertipikat dan kunci-kuncinyanya.. Met #HoneyMooneveryDay ya Bro..
------------------------------
SKENARIO KEDUA
(bukan) JUAL BELI KREDIT, tapi RIBA dan FASAD – HARAM!
By @SyareaWorld on Twitter
D= Developer perumahan
B = Bank
N = Nasabah
Naskah disederhanakan, hanya untuk illustrasi saja.
Pada suatu hari Nasabah (N) datang ke Bank (B):
“Bro.. Aku malu nih.. sudah nikah masih numpang di rumah mertua. Aku pengen punya rumah sendiri.. Cuma kalau cash uangnya belum kumpul semua. Bisa bantu kan bro?”
Dengan sigap B menjawab:
“Bisa lah.. Kita kan teman.. Tapi rumah pertama jangan gede-gede dulu ya Bro.. Biar selalu deketan sama bini..”
N: Cerdas juga lo Bro.. Iya.. Type 21 RSS juga boleh deh.. Yang penting keluar dari rumah mertua!
B: Ngomong-ngomong, sudah dapat rumahnya?
N: Sudah sih Bro.. Pas weekend kemarin udah liat-liat sama bini. Ini brosurnya Bro
B: Hmmm… Berapa harganya?
N: Katanya 100 juta Bro.. Cuma uangku gak cukup, ada baru 20 juta nih..
B: Ya gpp.. Beli saja rumahnya. Bilang ke developer, gua yang beli. Wakilin gua ya! Bayar yang 20 juta ke developer, nanti yang 80 jutanya gua yang transfer ke developernya..
N: Lalu, aku ngembaliin talangannya yang 80 juta gimana Bro?
B: Tenang.. Gini saja, bayar saja tiap bulan 5 juta selama 20 bulan Bro.. Ringan kan?
N: Hehehe.. Iya ya.. Jadi ringan kalau cuma 5 jt sebulan. Bungkus deh Bro..
Kemudian Nasabah (N) datang ke Developer (D): Boss… saya beli deh rumah yang kemarin saya liat-liat sama bini. Udah ngebet pengen keluar dari rumah mertua nih.. Malu kedengeran sesuatu klo malem-malem…
D: Boleh, tapi bayarnye pigimane?
N: Ini ada duit kontan 20 juta. Sisanya dari Bank (B) yang mau transfer ke rekening Pak Bos. Sekalian Ane disuruh ngewakilin Bro B untuk beli rumah ini.
D: Siip.. 20 jutanye ane terima ye! Ini kunci-kuncinye. Sertipikat ane serahin ke Bro B ye..
N: Siyap Pak Bos…
Tidak berapa lama Developer (D) menerima uang dari Bank (B)
Dan Nasabah (N) mengangsur cicilannya kepada Bank
Sertifikat rumah ada di B sebagai jaminan.
JREEEENG!!! JREEENG!!
Apa bedanya hayoooo?
1. Skenario pertama adalah akad jual beli kredit antara Bank dan Nasabah, Bank sudah membeli rumah itu dulu dari Developer, baru dijual kredit kepada Nasabah. Akad ini boleh dalam Islam tapi tidak mungkin terjadi di Indonesia, karena aturan Bank Indonesia, baik Bank Konvensional atau Bank Syariah tidak boleh masuk ke sektor riil (yang melakukan jual beli langsung), kecuali besok ada "Bank Indonesia Syariah" yang benar-benar menjadi payung bagi Bank Syariah dengan melakukan akad yang benar-benar Syar'i.
2. Skenario kedua adalah akad hutang piutang dengan kelebihan bayar yang jatuhnya RIBA yang dilaknat oleh Allah. Rumah masih dimiliki oleh developer, kita bayar DPnya, kekurangan uangnya kita dipinjami oleh bank, kita bayar nyicil pokok dan bunganya kepada bank. Kalau gak bisa bayar rumah disita oleh bank karena dijadikan jaminan.
Naaah sudah paham yaa..
Yang sudah terlanjur KPR ya sudah, niatkan pada Allah untuk segera melunasinya, biar gak terjebak lama-lama dalam kubangan RIBA!
Caranya tunda kesenangan, naikkan pendapatan, cicil pokoknya minimal 6 kali angsuran, misal perbulan cicilan 3 juta, kalikan 6 jadi 18 juta. Tiap punya uang 18 juta datang ke bank, bilang mau bayar POKOK HUTANG, nanti hutang KPRnya akan cepat lunas, harusnya 15 tahun, eeeh dalam 5 tahun lunas..
Yang sudah ngampet buangeet pengen bebas riba, ya sudah rumahnya jual saja, pakai ilmu cara punya rumah nomer 2 atau 3, gakpapa 5 tahun ngontrak dulu, tapi nanti punya rumah cash!
Yang masih jomblo pengen punya rumah usai nikah? Yaaa cari calon istri anak tunggal, cantik wajahnya dan akhlaknya, bapaknya kaya raya tapi sudah tua... Duuh sempurna! 😁
Apapun masalah kita, hadapi!! Jangan cengeng! Dulu berani nekat urek-urek di bank ya jangan kabur!
Yang penting kita sudah taubat pada Allah untuk tidak menambah hutang riba lagi.. Dan fokusssss menyelesaikan hutang yang tercecer disana-sini, sebelum keburu dipanggil menghadap ilahi.. Hiiii ngeriiii...
Jangan lupa perbanyak doa ini:
Ayo dicatat, diapalkan, diamalkan. Doa yang diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW:
ALLAHUMA INNI AUDZUBIKA MINAL MA'TSAM WAL MAGHROM
"Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang"
Salam,
@Saptuari
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1532821090348990&set=gm.219658075037774&type=3&theater
Ada empat cara orang punya rumah sendiri, nih rinciannya:
1. Faktor ketiban pulung/beruntung
Misal: Dibelikan orang tua, dapat warisan dari orang tua, menikah dengan anak tunggal yang bapaknya kaya raya dan menghibahkan seluruh hartanya, hehe.. Atau dapat undian hadiah rumah, kepilih jadi pemain bedah rumah TV, dapat dana hibah dari pemerintah, dapat bantuan dari luar negeri di lokasi bekas bencana, ikut transmigrasi, dan lain-lain, pokoknya gratiss.. tiss!
2. Menabung!
Yes ini cara paling tradisional, buat mereka yang punya tingkat kesabaran tinggi, hidupnya selow gak neko-neko. Sebulan nabung 5 juta, setahun dapat 60 juta, lima tahun dapat 300 juta, dah cukup untuk beli rumah dengan 2-3 kamar.
3. Nyicil membangun sendiri
Orang ini juga punya level kesabaran tinggi, tekad kuat menunda kesenangan demi punya rumah sendiri, kerja keras mewujudkan impian. Dalam setahun punya uang 100 juta misal belikan tanah, gak harus di tengah kota, dipinggiran malah tenang. Tahun kedua kumpul uang bikin pondasinya, tahun ketiga tabungan cukup untuk membangun temboknya, tahun ke empat memasang atap dan interiornya, tahun ke lima finishing halaman dan semua perlengkapan rumah. Mau masuk tahun ke 6 sudah ditempati, cash! Perjuangan panjang.. Pasti nikmat banget pas syukuran pindahan. Prinsip mereka gakpapa 5 tahun ngontrak dulu, daripada 20 tahun bayar cicilan bank.
4. Cara KPR.. Kredit Pakai Riba.. Eh! Bener gak sih kepanjangannya itu? Naah biar paham kamu baca ilustrasi di bawah ini. Intinya: Dalam Islam akad jual beli kredit dalam Islam itu boleh, tapi kalau sudah melibatkan akad hutang dengan kelebihan bayar, jadinya RIBA.. Yuk kita baca biar paham perbedaannya,
Materi ini saya dapatkan dari komunitas Syarea World, ada Ustadz Samsul Arifin pendiri komunitas Pengusaha Tanpa Riba yang menjelaskan detailnya.
SKENARIO KPR
-----------------------
SKENARIO PERTAMA
JUAL BELI KREDIT – HALAL!
By @SyareaWorld on Twitter
D= Developer perumahan
B = Bank
N = Nasabah
Naskah disederhanakan, hanya untuk illustrasi saja.
Pada suatu hari Nasabah (N) datang ke Bank (B):
“Bro.. Aku malu nih.. sudah nikah masih numpang di rumah mertua. Aku pengen punya rumah sendiri.. Cuma kalau cash uangnya belum kumpul semua. Bisa bantu kan bro?”
Dengan sigap B menjawab:
“Bisa lah.. Kita kan teman.. Tapi rumah pertama jangan gede-gede dulu ya Bro.. Biar selalu deketan sama bini..”
N: Cerdas juga lo Bro.. Iya.. Type 21 RSS juga boleh deh.. Yang penting keluar dari rumah mertua!
B: Oke.. Aku cariin dulu ya! Aku ada teman yang jualan rumah sederhana nih.. Katanya mau bantu Ummat agar bisa punya rumah…
N: Hebat banget die Bro.. Segera kabarin klo udah dapet ya Bro!
Beberapa saat kemudian Bank (B) datang ke Developer perumahan (D)
B: Bro.. Aku ada pesanan rumah nih.. Ada yang RSS type 21 gak?
D: Siap Bro.. Ada tuh.. Itu sudah ready stok!.
B: Berapa duit bro? BIasa bro, mau kujaul lagi…
D: Siyyap bos.. 100 juta, bungkus.. Klo ke orang lain aku kasih 120 juta bro..
B: Oke bungkus deh... Ini check tunai 100 juta ya Bro..
D: Siyyaap.. Ini sertipikat dan kunci-kuncinya.
B: Thank you ya Bro…
Keesokan harinya Bank (B) mengajak Nasabah (N) datang ke lokasi proyek.
B: Bro.. Ini rumah pesananmu.. Cocok?
N: Yess Bro.. Pas banget.. Berapa harganya Bro?
B: Cuma 120 juta..
N: Kan dah kubilang duitnya gak cukup Bro.. Aku Cuma ada 20 juta nih.. Gimana Bro?
B: Ya udah.. sini yang 20 jutanya. Sisanya biar ringan, cicil saja 20 bulan x. Rp 5 juta sebulan. Oke apa okeh?
N: Okeh banget bro.. Thank you berraat bro.. 5 juta sebulan mah ringan kalau gitu Bro..
B: Hmmm.. Sebentar.. Bro.. ini untuk jaga-jaga saja ya.. Agar kita bisa sama-sama masuk sorga. Boleh minta jaminan gak Bro atas utang 100 juta itu?
N: Iya.. ya.. biar gak ninggalin utang. Ini BPKB mobil ya Bro.. Nilainya 150 juta.
B: Siip.. Bungkuss..
N: Bungkus deh.. ini 20 jutanya sebagai uang muka ya Bro. Hehehe.. Maap gak ada amplop, pake kantong plastik...
B: Siip.. Kuterima 20 jutanya ya Bro.. Ini sertipikat dan kunci-kuncinyanya.. Met #HoneyMooneveryDay ya Bro..
------------------------------
SKENARIO KEDUA
(bukan) JUAL BELI KREDIT, tapi RIBA dan FASAD – HARAM!
By @SyareaWorld on Twitter
D= Developer perumahan
B = Bank
N = Nasabah
Naskah disederhanakan, hanya untuk illustrasi saja.
Pada suatu hari Nasabah (N) datang ke Bank (B):
“Bro.. Aku malu nih.. sudah nikah masih numpang di rumah mertua. Aku pengen punya rumah sendiri.. Cuma kalau cash uangnya belum kumpul semua. Bisa bantu kan bro?”
Dengan sigap B menjawab:
“Bisa lah.. Kita kan teman.. Tapi rumah pertama jangan gede-gede dulu ya Bro.. Biar selalu deketan sama bini..”
N: Cerdas juga lo Bro.. Iya.. Type 21 RSS juga boleh deh.. Yang penting keluar dari rumah mertua!
B: Ngomong-ngomong, sudah dapat rumahnya?
N: Sudah sih Bro.. Pas weekend kemarin udah liat-liat sama bini. Ini brosurnya Bro
B: Hmmm… Berapa harganya?
N: Katanya 100 juta Bro.. Cuma uangku gak cukup, ada baru 20 juta nih..
B: Ya gpp.. Beli saja rumahnya. Bilang ke developer, gua yang beli. Wakilin gua ya! Bayar yang 20 juta ke developer, nanti yang 80 jutanya gua yang transfer ke developernya..
N: Lalu, aku ngembaliin talangannya yang 80 juta gimana Bro?
B: Tenang.. Gini saja, bayar saja tiap bulan 5 juta selama 20 bulan Bro.. Ringan kan?
N: Hehehe.. Iya ya.. Jadi ringan kalau cuma 5 jt sebulan. Bungkus deh Bro..
Kemudian Nasabah (N) datang ke Developer (D): Boss… saya beli deh rumah yang kemarin saya liat-liat sama bini. Udah ngebet pengen keluar dari rumah mertua nih.. Malu kedengeran sesuatu klo malem-malem…
D: Boleh, tapi bayarnye pigimane?
N: Ini ada duit kontan 20 juta. Sisanya dari Bank (B) yang mau transfer ke rekening Pak Bos. Sekalian Ane disuruh ngewakilin Bro B untuk beli rumah ini.
D: Siip.. 20 jutanye ane terima ye! Ini kunci-kuncinye. Sertipikat ane serahin ke Bro B ye..
N: Siyap Pak Bos…
Tidak berapa lama Developer (D) menerima uang dari Bank (B)
Dan Nasabah (N) mengangsur cicilannya kepada Bank
Sertifikat rumah ada di B sebagai jaminan.
JREEEENG!!! JREEENG!!
Apa bedanya hayoooo?
1. Skenario pertama adalah akad jual beli kredit antara Bank dan Nasabah, Bank sudah membeli rumah itu dulu dari Developer, baru dijual kredit kepada Nasabah. Akad ini boleh dalam Islam tapi tidak mungkin terjadi di Indonesia, karena aturan Bank Indonesia, baik Bank Konvensional atau Bank Syariah tidak boleh masuk ke sektor riil (yang melakukan jual beli langsung), kecuali besok ada "Bank Indonesia Syariah" yang benar-benar menjadi payung bagi Bank Syariah dengan melakukan akad yang benar-benar Syar'i.
2. Skenario kedua adalah akad hutang piutang dengan kelebihan bayar yang jatuhnya RIBA yang dilaknat oleh Allah. Rumah masih dimiliki oleh developer, kita bayar DPnya, kekurangan uangnya kita dipinjami oleh bank, kita bayar nyicil pokok dan bunganya kepada bank. Kalau gak bisa bayar rumah disita oleh bank karena dijadikan jaminan.
Naaah sudah paham yaa..
Yang sudah terlanjur KPR ya sudah, niatkan pada Allah untuk segera melunasinya, biar gak terjebak lama-lama dalam kubangan RIBA!
Caranya tunda kesenangan, naikkan pendapatan, cicil pokoknya minimal 6 kali angsuran, misal perbulan cicilan 3 juta, kalikan 6 jadi 18 juta. Tiap punya uang 18 juta datang ke bank, bilang mau bayar POKOK HUTANG, nanti hutang KPRnya akan cepat lunas, harusnya 15 tahun, eeeh dalam 5 tahun lunas..
Yang sudah ngampet buangeet pengen bebas riba, ya sudah rumahnya jual saja, pakai ilmu cara punya rumah nomer 2 atau 3, gakpapa 5 tahun ngontrak dulu, tapi nanti punya rumah cash!
Yang masih jomblo pengen punya rumah usai nikah? Yaaa cari calon istri anak tunggal, cantik wajahnya dan akhlaknya, bapaknya kaya raya tapi sudah tua... Duuh sempurna! 😁
Apapun masalah kita, hadapi!! Jangan cengeng! Dulu berani nekat urek-urek di bank ya jangan kabur!
Yang penting kita sudah taubat pada Allah untuk tidak menambah hutang riba lagi.. Dan fokusssss menyelesaikan hutang yang tercecer disana-sini, sebelum keburu dipanggil menghadap ilahi.. Hiiii ngeriiii...
Jangan lupa perbanyak doa ini:
Ayo dicatat, diapalkan, diamalkan. Doa yang diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW:
ALLAHUMA INNI AUDZUBIKA MINAL MA'TSAM WAL MAGHROM
"Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang"
Salam,
@Saptuari
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1532821090348990&set=gm.219658075037774&type=3&theater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih