Rabu, 27 Januari 2016

BERDOA Bersama MALAIKAT... ??

Kemarin sayaa berkesempatan sepanggung dengan Ustadz Riyadh, salah satu pendiri Santren Ndelik yang unik di Semarang itu. Kami mengisi seminar "Bisnis Berkah Rejeki Melimpah" di aula Masjid Baiturrahman, persis di barat Simpang Lima Semarang.
Pas sesi saya berjalan 10 menit, ini Ustadz baru nongol cengengesan, ternyata baru kemudian dia ngaku sengaja ngilang di awal acara biar saya maju duluan hehe.. Dia mau jadi pendengar dulu, biar bisa nge-gong-i di akhir acara..

Duesss.. Duesss... Duesss!! Gak terasa sudah 2 jam mulut saya berbusa-busa, bareng-bareng tertawa dan menangis dengan 350an peserta. Jam 11.25 langsung saya minta Ustadz Riyadh tampil di depan.

Singkat.. Padat... Namun mengena.. Itu ciri ustadz-ustadz muda yang saya suka..

Kisah ini yang diceritakan oleh Ustadz Riyadz,
"Tahun 2010 lalu saya ini masih Ustadz baru, masih muda, tapi sering dicurhati oleh banyak orang tentang masalah mereka. Mau tidak mau saya harus memberikan saran jalan keluar, pegangan saya hanya dua: Quran dan Hadist, dan saya yakini itulah kunci semua masalah..
Hari itu seorang ibu datang kepada saya, bercerita kalau dia bekerja di Toko Sepatu di lokasi pasar di Semarang yang terbakar. Sebagian sepatu sudah hangus, sebagian lagi yang tersisa. Pemilik toko memanggilnya, dan mengatakan dia akan memindah tokonya keluar kota, karena kondisi pasar yang terbakar sebagian tentu sangat sulit untuk tempat jualan.
Ibu itu meminta kepada pemilik toko, agar tidak pindah keluar kota, dia sudah bekerja bertahun-tahun menjaga toko itu, kalo dia harus berhenti bekerja bagaimana susahnya mencari kerja baru. Toko sepatu itu sudah seperti menjadi rumah keduanya, sudah betah bekerja disana..
Pemilik toko mensyaratkan, jika memang tokonya mau tetap disana, dia minta ibu itu bisa menjual sisa sepatu yang ada.. Jika tidak laku, terpaksa dia pindah keluar kota.."

Ustadz Riyadh melanjutkan:
"Saya waktu itu inget sebuah hadist Nabi, Usai sholat bacalah Al Quran, lalu berdoalah.. Orang yang membaca Al Quran lalu berdoa maka doanya akan di-aammiiin-kan oleh 40.000 malaikat. Saya minta amalan itu dilakukan oleh ibu itu..

Sebulan kemudian ada SMS masuk, dari ibu itu izin untuk menelephon..
Saya jawab: nanti dulu.. Jangan sekarang..
Besoknya dia SMS lagi, mau menelephon, saya jawab.. Nanti dulu, sedang sibuk..
Padahal saya sedang tidak sibuk, tapi saya justru takut kalo anjuran saya itu gak mempan, saya dikomplain oleh oleh ibu itu.. Saya menyiapkan hati saya, baru ketika saya tenang, saya ijinkan ibu itu menelephon.."

Lalu? Gimana tadz? Marah? Ngamuk?
"Diluar dugaan, ternyata ibu itu membawa berita gembira, semua sepatu yang dia jual ludesss.. Sampai harus mendatangkan stock lagi, pemilik toko semangat lagi, dan toko tidak jadi dipindah ke luar kota, ibu itu dipercaya lagi oleh pemiliknya untuk mengelola lagi toko sepatu itu..."

"Ibu menjalankan saran saya? Untuk berdoa selalu usai membaca Quran?" Tanya Ustadz Riyadh
"Iya Ustadz, saya tau doa saya bisa tidak dikabulkan oleh Allah karena tertutup oleh dosa-dosa saya selama ini, tapi di belakang saya ada 40.000 malaikat yang meng-aaammiin-kan, malaikat-malaikat itu tidak punya dosa di depan Allah, masak Allah tidak mengabulkan.."

Jlebb!
"Ternyata saya yang belajar pada ibu itu, janji Allah dan Rasulnya itu terbukti. Keyakinan kuat yang dimiliki ibu itu membuka pintu kemudahan untuknya.. Kalau doanya tertolak, dia punya 40.000 malaikat di belakangnya yang ikut meng-aaammiiin-kan doa-doanya..
Dengan cara sholat..
Bacalah Quran.. lalu berdoalah.. "

-------------
Kawanku...
Inilah kita, manusia penuh dosa yang selalu khilaf dimana-mana..
Doa kita panjatkan, belum tentu langsung Allah kabulkan..
Doa terus-menerus, namun kadang galau seolah Allah tak mau mengurus..

Ilmu lagi..
Bacalah Al Quran, undang para malaikat datang, kumpulkan mereka di belakang kita..
Lalu berdoalah..

Diri kita memang berlumuran dosa, hina dan papa..
Namun di belakang kita berderet-deret ribuan makhluk mulia yang siap meng-aaammiiin-kan doa-doa yang kita panjatkan..

Merinding gaaan..
@Saptuari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih