Santri jebolan pondok pesantren ini berhasil mengembangkan usaha
roti hingga produksinya bisa meludeskan 150 bal tepung terigu sehari.
Dia masih menyimpan sebuah obsesi besar.
Untuk ukuran pengusaha
roti skala kecil menengah (UKM), prestasi Reza Malik memang luar biasa.
Lihat saja volume produksinya, yang menghabiskan tepung terigu sampai
150 bal sehari. Dengan merek
Riz-Qy, roti produk Reza dipasarkan melalui
14 unit armada mobil, 50 unit gerobak becak, dan 50 orang pedagang
pikulan. Di samping itu, Reza masih memiliki tiga buah toko roti.
Dilihat dari sarana pemasarannya, jelas, Reza membidik konsumen kelas
bawah, menengah sampai atas sekaligus.
"Khusus yang pikulan, saya
anggap perlu agar bisa menyasar daerah pemukiman yang sulit dijangkau
kendaraan," ujar Reza, "Sedangkan yang dijajakan di toko, adalah roti
kualitas bakery, untuk kalangan menengah ke atas." Pria berusia 45 tahun
itu, berniat mengembangkan toko rotinya, dengan sistem waralaba.