Rabu, 27 September 2017

Enak juga diskusi santai di Warung Budhe Pah

Pebisnis Jogja, diskusi, ngobrol postif  di warung makan memanng enak khan, apalagi dengan pemiliknya ..
ini contoh dari FP MHM Center 
ada photo kunjungan ke Budhe Pah
Jl. Ringroad Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184, Indonesia

Selasa, 13 Desember 2016

LELAKI PEJUANG @Saptuari

Saya menahan airmata ketika kemarin bertamu ke rumah Dewa Eka Prayoga di Bandung Timur, dia mencium tangan saya sebelum saya memeluknya. Badannya tampak kurus, dua bulan di rumah sakit menggerogoti badannya yang kekar, dari 84 kilo turun hingga 55 kilo ketika asupan makanan hanya bisa lewat selang yang dimasukkan lewat hidungnya masuk ke lambungnya. Ketika di seminar kemarin dia begitu lincah, berlari dan bicara lantang sambil menuliskan ilmu marketingnya dengan spidol besar di panggung. Sekarang badannya terkulai dalam masa pemulihan usai GBS menyerang tubuhnya, sistem kekebalan tubuh yang menyerang syarafnya hingga berhari-hari terkulai antara hidup dan mati di ICU, penyakit langka yang hanya menyerang 1 dari 40.000 orang setiap tahunnya. Dan kali ini pasti ALLAH punya skenario indah kenapa Dewa yang terpilih mengalaminya.

Senin, 28 November 2016

5 Prinsip Penting agar MAKIN MUDAH CLOSING

Sebelum menerapkan teknik closing Anda harus tahu dulu prinsip-prinsip closing itu sendiri.
Nah kali ini Saya akan kembali Share materi yang ada dalam bukukomikjagojualan.com tentang 5 Prinsip Penting Agar Mudah Closing, berikut ulasannya:
1. TIDAK, Tidak Berarti TIDAK!
Ketika calon pembeli berkata "TIDAK", "NGGAK" atau sejenisnya, Anda harus curiga dan berpikir bahwa selalu ada alasan dibalik kata "Tidak" tersebut. Cobalah tebak dan pikirkan apa yang sedang dipikirkan calon pembeli. Misalnya...
- Tidak hari ini
- Tidak dengan harga segitu
- Tidak kalau warna yang ituu
- Tidak kalau warna yang itu
- Tidak sekarang, dan lain-lainduk yang begitu
 Tidak sekarang, dan lain-lain
Tugas Anda, terus gali apa yang diinginkan calon pembeli. Gali
dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas.

Sabtu, 05 November 2016

Kisah Karyawan Bank Syariah Resign dari Tempat Kerjanya



Memilih Keluar dari Bank Syariah

Berikut kisah seorang karyawan yang memutuskan keluar dari tempat kerjanya karena tidak tahan lagi dengan berbagai penyimpangan syariah yang dilakukan bank syariah tempat kerjanya.


Tekadku sudah bulat: keluar dari bank syariah tempatku bekerja, dan kini aku di ruangan atasanku untuk menyerahkan surat pengunduranku. Aku tidak peduli lagi ketika atasanku mencoba mempengaruhiku agar aku kembali berpikir ulang. Alhamdulillah. Permohonan pengunduranku, yang kuajukan tiga bulan sebelumnya, akhirnya disetujui. Per November 2008 aku secara resmi resign dari tempat kerjaku.
Bekerja di bank merupakan keinginan banyak anak muda. Termasuk aku. Aku memilih bekerja di bank syariah, antara lain karena berharap mendapatkan harta barokah, halal, dan juga bisa berdakwah, mengedukasi umat mengenai pentingnya mencari harta yang halal dan betapa bahaya dan besarnya dosa riba. Tapi aku memilih pindah karena yang kuimpikan tidak sesuai dengan kenyataan. “Kamu jangan gegabah, Mir. Kenapa kamu malah resign. Saya nilai, kinerja kamu bagus. Kita di sini kan untuk berdakwah,” kata atasanku ketika aku menghadapnya untuk menyerahkan surat permohonanku.
Berdakwah? Apa yang kualami sungguh berbeda dengan yang dia katakan. Aku mencoba melakukan hal-hal kecil di kantorku yang kuyakini kebenarannya. Meja makan di kantor kupisahkan. Yang untuk pegawai pria sendiri. Terpisah dengan meja makan pegawai perempuan. Tapi meja-meja makan itu dikembalikan ke posisi semula. Di kantorku ada lebih dari satu toilet. Aku mengusulkan agar satu toilet khusus untuk karyawati dan toilet lainnya untuk karyawan. Tapi aku malah dicemooh.
Aku pun mencoba menyampaikan hal-hal yang lebih prinsip. Bukan sekadar hal-hal remeh itu. Misalnya, aku pernah mengingatkan atasanku, dalam sebuah briefing pagi, bahwa hadis yang ia sampaikan itu lemah, sebagaimana pernah kubaca. Namun yang kusampaikan menjadi bahan tertawaan.
Aku pun pernah mengingatkan mengenai perlaku yang menurutku keliruannya sudah keterlaluan. Suatu hari aku mengikuti kegiatan outbond yang diselenggarakan oleh kantor pusat dan diikuti oleh karyawan berbagai kantor cabang. Salah satu kegiatan dalam pelatihan itu, trainer mengharuskan kami bergendongan dan berpelukan. Bukan sejenis, tetapi dengan lawan jenis. Aku menyampaikan protes. Tapi tanggapan yang kuterima membuat hatiku sakit.
“Tadi pagi saya dikritik oleh Amir. Katanya haram bersentuhan laki dan wanita. Walaupun prianya di sebelah tembok dan wanitanya di sisi yang lain, kalau hati kotor, ya tetap aja kotor,” kata direktur sumberdaya manusia bank tempat kerjaku, sembari tersenyum.
Aku merasa senyumnya itu mentertawaiku. Seakan aku anak ingusan yang tidak tahu sedikit pun mengenai agama Islam.
Aku mencoba bersabar. Aku membatin, apakah mereka tidak pernah belajar agama Islam? Allahu’alam.
Menurutku, itu belum seberapa dibandingkan apa yang kualami kemudian dalam sebuah pelatihan lainnya. Seorang trainer, yang menurutku paham mengenai syariat Islam, dalam sebuah pelatihan yang kuikuti, menyampaikan sebuah permakluman yang menurutku sudah keterlaluan. Ia menerangkan, sesungguhnya kita belum bisa lepas dari sistem riba. Aku heran, mengapa mereka yang di bertugas di kantor pusat bisa berkata seperti itu.
Hal serupa terjadi dalam kegiatan pembelajaran mengenai zakat yang kuikuti. Kegiatan ini dinamakan basic training yang harus diikuti oleh setiap karyawan di tempat kerjaku. Kegiatan berlangsung seminggu. Materi disampaikan oleh seorang ustad muda. Di belakang namanya ada “Lc”-nya.
Ia menerangkan mengenai zakat profesi serta berbagai qiyas takaran nishabnya. Sampaikan ia pada pejelasan bahwa menurutnya zakat profesi tidak pernah dilakukan di zaman para sahabat.
Aku tidak menyia-nyiakan waktu saat ia memberi kesempatan kepada para peserta untuk bertanya. Aku bertanya mengenai dasarnya menentukan nishab zakat profesi. Ia menjelaskan panjang lebar. Dan akhirnya sampai pada pertanyaanku mengenai hukum zakat profesi.
Aku tidak terlalu puas dengan jawabannya. Aku kembali bertanya. “Ustad, kalau memang zakat profesi itu perkara baru yang tidak pernah dilakukan para sahabat, lantas kenapa kita harus melakukannya?” Jawaban dia membuatku mengelus dada.
“Inilah dia. Ini adalah ciri-ciri salafi, sedikit-sedikit tanya dalil, sedikit-sedikit bid’ah.”
Aku membatin, “Apa salahnya bertanya dalil? Mengapa pula harus dihubung-hubungkan dengan salafi?“
Pengalaman serupa terjadi pada kegiatan pelatihan lainnya. Materi disampaikan seorang ulama aktivis Majelis Ulama Indonesia. Wajahnya sering menghiasi layar kaca. Seorang peserta bertanya kepadanya. “Pak, mengapa di bank syariah lebih banyak karyawan yang tampaknya awam alias hanya sedikit paham agama?”
“Ya, ini memang sebuah pe-er bagi kita. Ketika kita ingin memperkerjakan orang yang paham agama, akan tetapi meraka tidak paham tentang perbankan, ketika kita memperkerjakan orang paham perbankkan untuk menangani urusan oprasional tetapi ia tidak paham syariat. Untuk itu, demi kelancaran, kita memilih yang labih paham masalah perbankkan.” Begitu kira-kira jawaban yang ia sampaikan.
Aku rasa tidak perlu menceritakan secara detil berbagai penyimpangan operasional perbankan syariah, karena perkara ini telah cukup dibongkar habis dan diterangkan para ustad di berbagai kajian mereka. Aku sendiri pun merasa berbagai hal di bank syariah tempat kubekerja tidak lagi sesuai dengan kebenaran yang kuyakini. Bukan saja kegiatannya cenderung meninggalkan syariat. Namun juga tidak islami.
Menurutku, yang kulihat dan kualami belum seberapa. Masih banyak lagi penyimpangan yang menurutku sudah jauh dari operasional perbankkan syariah yang seharusnya. Bahkan syirik, khurafat dan lainya. Yang melakukan memang oknum. Tapi menurutku, oknum-oknum itu justru yang diberi kepercayaan untuk mengemban salah satu amanah syariah agama yang suci. Innalillahi wainnaa ilaihi roji’uun.
Itulah alasan utamaku untuk memutuskan keluar dari tempat kerjaku. Oh, ya. Ada kisah kecil lainnya. Ini mengenai bekas atasanku. Ia, yang dipromosikan menjadi kepala cabang di kota lain, suatu hari berkunjung ke bekas kantornya, ya bekas kantorku juga, ya. Kepada rekanku yang masih bekerja di sana, ia mengorek informasi mengenai alasanku resign. Temanku itu menyampaikan kepadaku soal tanggapannya. Katanya, “Amir itu pikirannya terlalu picik. Mana bisa zaman sahabat mau dibawa kepada zaman sekarang.”
Keputusanku membuat dunia kecil di sekitarku bergoyang. Orangtuaku tidak setuju. Tapi akhirnya ia dapat memahami keputusanku. Alhamdulillah. Aku juga diberi istri yang qona’ah. Dia bukan hanya dapat menerima keadaanku. Bahkan ia mendukung keputusanku. Kami sama-sama bertekad menjauhi harta riba.
Sementara aku mencari pekerjaan lain, kami mencoba melakukan bisnis kecil-kecilan. Berjualan pisang bakar lalu yang kuantar ke warung-warung. Juga mengumpulkan koran-koran bekas untuk dijual. Bahkan aku menjadi tukang ketik, salles handphone sekenan, dan usaha serabutan lain. Aku mencoba mengerjakan apa saja sambil juga melamar kerja.
Tidak mudah. Hari pertama kami berjualan pisang bakar, malamnya aku demam. Warung kami hanya bertahan tiga bulan. Aku tutup karena kehabisan modal. Aku fokus melamar kerja. Tes demi test dan wawancara demi wawacara kulalui. Akhirnya aku diterima bekerja sebagai karyawan tetap perusahaan industri pendukung perusahaan minyak dan gas di luar daerah. Aku meninggalkan istri yang sedang mengandung anak kedua kami selama sebulan untuk mempersiapkan segala keperluan kepindahan kami ke daerah baru. Alhamdulillah, aku masih berkesempatan pulang setiap minggu menemui anak dan istriku. Sekarang, aku dan istriku yang sedang menunggu kelahiran anak ketiga kami.
Orang-orang mengatakan, ini daerah industri. Di tempat baru kami bisa belajar agama lebih baik karena banyak kajian dan para ustad. Istriku pun bekerja menjadi guru di salah satu sekolah Islam. Dia banyak belajar ilmu agama di sana.
Aku ingin mengatakan, tidak semua cerita keluarnya karyawan dari pekerjaan lamanya karena perkara haram lantas mendapatkan pekerjaan baru lebih baik dalam hal penghasilannya. Penghasilanku sekarang tidak seberapa. Jauh lebih kecil ketimbang ketika bekerja di bank syariah. Andaikan seseorang keluar dari perbankkan syariah lalu menjadi jadi lebih kaya, pastilah akan banyak karyawan yang pindah kerja.
Bagiku, ketenangan dan keberkahan-lah yang utama. Jangan takut miskin. Tetaplah bekerja. Biarlah kami miskin harta, tapi kami percaya Allah Subhana wa ta’ala tidak akan pernah menyalahi janjinya. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Dan janji Allah bisa saja terjadi di dunia atau di akhirat, kelak.***
Read more http://pengusahamuslim.com/5584-kisah-karyawan-bank-syariah-resign-dari-tempat-kerjanya.html

Kamis, 27 Oktober 2016

Nempel Iklan di Masjid ?


Bagaimana Hukum menempel Iklan di Masjid



Apa hukum iklan umrah di masjid? Saya lihat banyak travel haji & umrah nempel iklan di masjid.


Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah di bawah bimbingan Dr. Abdullah al-Faqih dijelaskan rincian hukum mengenai pengumuman di masjid,

فتعليق الإعلانات في المساجد على أقسام:

الأول: أن يكون الإعلان من باب الدلالة على الخير كالإعلان عن فتح روضة إسلامية للأطفال فلا ينبغي أن يشك في جوازه، لأن كونه دلالة على الخير يدخل فيما بنيت له المساجد.

Omah Herbal Jogja 2


Sobat Pebisnis jogja
Ada info baru nih...tentang Toko herbal di Jogja
Omah herbal mumtaaz buka cabang lagi nih..
secara resmi Buka  Hari senin 24 Oktober 2016 / 23 Muharram 1438 H
sebelumnya di  Glagah Tamanan Banguntapan Bantul
 http://sekilas-infoo.blogspot.co.id/2015/03/omah-herbal-mumtaaz-yogyakarta.html

Usaha Yang Halal

artikel usaha yang halal
oleh : Prof.Dr.Abdullah al-Mushlih & Prof.Dr.Shalah ash-Shawi




Allah menghalalkan yang baik-baik kepada para hambaNya dan mengharamkan kepada mereka yang jelek-jelek. Seorang usahawan muslim tentu saja tidak bisa keluar dari bingkai aturan ini, meskipun terbukti ada keuntungan dan hal yang menarik serta menggiurkan baginya. Seorang usahawan muslim tidak seharusnya tergelincir hanya karena mengejar keuntungan sehingga membuatnya berlari dari yang dihalalkan oleh Allah dan mengejar yang diharamkan oleh Allah. Padahal segala yang dihalalkan dapat menjadi kompensasi yang baik dan penuh berkah. Segala yang disyariatkan oleh Allah dapat menggantikan apapun yang diharamkan oleh Allah.

Sabtu, 15 Oktober 2016

4 Tipe Konsumen di Bisnis Online? Kenali Dulu Sebelum Memulai

Melayani berbagai macam permintaan konsumen sudah menjadi makanan sehari-hari bagi setiap pelaku bisnis online. Ada tipe konsumen yang ramah dan langsung order, ada yang banyak tanya nggak transfer-transfer, dan ada pula yang hanya iseng-iseng searching untuk mendapatkan informasi perbandingan harga di dunia maya. Tentu sebagai pelaku bisnis online kamu pernah menemui tipe konsumen semacam itu. Karenanya, agar tak salah langkah dalam memberikan pelayanan, kamu perlu mengenal 4 tipe konsumen di bisnis online untuk bisa memenangkan persaingan pasar.

Rabu, 28 September 2016

Hindari yang berikut ini Jika Tidak Mau Rugi Ketika Berbisnis


Anda mau buka usaha? Perjuangan jadi seseorang entrepreneur sungguh tak gampang serta cukup dalam waktu relatif cepat.
Terdapat beberapa resiko yang perlu dihadapi oleh tiap-tiap orang yang memutuskan untuk membuka usaha. Namun di segi lain, keberhasilan yang dicapai bakal sangatlah berguna untuk kehidupan Anda.
Mungkin saja Anda mempunyai banyak ide bisnis yang brilian, perencanaan yang mantap, dan tim yang solid namun bila pengelolaan usaha Anda tak dikerjakan dengan baik, jadi hal-hal tadi dapat jadi percuma.
Terdapat beberapa panduan yang menguraikan bagaimanakah Anda dapat mengatur keuangan seorang pengusaha. Dan tahukah Anda bahwa telah banyak pengusaha yang salah mengelola keuangan mereka sampai menyebabkan kerugian yang besar?
Anda tengah berjuang jadi seseorang Entrepreneur? Inilah pengelolaan keuangan yang harus dihindari jika tidak mau rugi ketika berbisnis:

Kamis, 08 September 2016

Cara Jitu mengembangkan Peluang Usaha Desain Grafis


Selalu ada peluang yang datang setiap hari termasuk Peluang usaha. Pertumbuhan populasi di Indonesia yang mencapai angka 240 juta manusia merupakan pasar besar. Peluang usaha Desain Grafis pun menjadi salah satu pilihan peluang usaha yang menjadi primadona. Sayangnya pengetahuan bisnis yang sedikit tak jarang membuat para pelaku usaha tak mampu mengembangkan peluang usaha yang sudah terlanjur di jalankan.

Berikut Adalah daftar 7 cara aplikatif untuk mengembangkan peluang usaha yang sedang Anda tekuni saat ini

Minggu, 07 Agustus 2016

Home Spa khusus Wanita oleh Mbak Yuni

NUNO Home Spa Yogyakarta - Khusus Wanita adalah layanan treatment spa langsung ke rumah customer dengan terapis wanita. Terapis spa bersertifikat menjamin kenyamanan anda, karena bebas macet, tanpa cemas kehujanan atau bahkan malas pulang terlalu malam.

 Banyak orag menikmati treatment setelah jam 17.00 WIB atau sepulang kantor. Fakta ini bisa menjadi solusi Anda yang ingin treatment setelah seharian beraktivitas seperti bekarja, berwirausaha, kuliah, dll


Nuno Home Spa ini dikelola langsung oleh mbak Yuni, yang sekarang juga aktif Sebagai Penyiar (Broadcaster / Anouncer) di Radio WIDORO - UPT Malioboro Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta

Kamis, 30 Juni 2016

Profil Pak Budi Isman

Pak Budi Isman dilahirkan di sebuah kota kecil Sungai Penuh, Kerinci, Propinsi Jambi, 23 Maret 1962 yang lalu. Walaupun banyak orang mengatakan beliau  seorang Profesional dan Ekonom, Beliau  mungkin lebih suka di sebut orang sebagai seorang Angel Investor, Pengusaha dan Pelatih Eksekutif (Executive Coach).

Saat ini Pak Budi fokus menjalankan usaha nya  sebagai CEO/Presiden Direktur PT. Mikro Investindo Utama yang berfokus untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Pernah menjabat di berbagai posisi di perusahaan nasional maupun asing dan sebelum resmi pensiun muda pak Budi  terakhir menjabat sebagai CEO/President Director dari PT. Sari Husada, produsen susu anak-anak SGM. Sekarang Sari Husada adalah bagian dari perusahaan Danone dari Perancis.

Kiat Orang Biasa Jadi Entrepreneur Sukses

Semua orang dapat menjadi entrepreneur. Tanpa kecuali. Untuk menjadi entrepreneur sukses dapat menggunakan pedoman SMART IN ENTREPRENEUR. S singkatan Sikap metal positif sebagai landasan untuk menjadi entrepreneur. M adalah Menciptakan mimpi dan berusaha mengejarnya. A adalah Ambil langkah sekarang juga, meskipun tidak punya uang. R kepanjangan Rahasia melambungkan bisnis dan T simbol Terimalah kegagalan yang merupakan bagian dari pelajaran untuk meraih kesuksesan. IN adalah Insya Allah, hanya Allah-lah yang mengizinkan kita sukses menjadi entrepreneur.

KeTIKA Para BANKIR PENSIUN dini

Bulan Agustus 2015 lalu saya diundang untuk mengisi seminar di sebuah bank swasta ternama di Indonesia. Sejak berhijrah meninggalkan riba, saya harus mulai memilih acara apa yang pantas saya isi. Gak semua disikat dan diembat hehe.. beberapa kali saya menolak mengisi seminar di bank karena temanya yang gak sreg di hati, seperti memberi motivasi untuk bagian kredit dan pelayanan agar mencapai target yang ditentukan! wataaaww… hehe, masak saya yang sering ngajak orang meninggalkan riba, sekarang justru memberi motivasi kepada mereka yang menawarkan riba.. nabrak dong! hehe..

Kamis, 16 Juni 2016

Dagang itu bicara tentang mental..

DAGANG ITU BUKAN PERKARA LAKU SEDIKIT ATAU BANYAK. TAPI......
Dagang itu bicara tentang mental..
Mental bahwa dagang:
tak mesti selalu laku, 
tak selalu mulus.
kadang sepi pembeli.
kadang untung sedikit.
Seringkali juga rugi banyak.